Budaya kehidupan

Ungkapan "budaya kehidupan" adalah suatu istilah yang digunakan dalam pembahasan mengenai teologi moral, terutama dalam Gereja Katolik. Para pendukung "budaya kehidupan" mendeskripsikannya sebagai cara hidup berdasarkan kebenaran teologis bahwa kehidupan manusia pada setiap tahapannya, sejak konsepsi (pembuahan) sampai wafatnya secara alami, adalah sakral. Dengan demikian, "budaya kehidupan" bertentangan dengan praktik-praktik yang menghancurkan kehidupan manusia, yang umumnya meliputi aborsi, eutanasia, studi dan pengobatan terkait sel punca embrionik, kontrasepsi, hukuman mati, perang yang tidak dapat dibenarkan, penghinaan sadistis, narsisisme, serta keegoisan yang berlebihan.

Dalam politik Amerika Serikat, kalangan konservatif sosial sering menggunakan istilah "budaya kehidupan" dalam perlawanan mereka terhadap aborsi dan penelitian sel punca embrionik.[1] Pada tahun 2005, dilaporkan bahwa 68% kaum kulit putih Protestan evangelis di Amerika Serikat menentang aborsi, 58% menentang eutanasia, dan 15% menentang hukuman mati.[2]

  1. ^ (Inggris) David Masci (11 April 2007). "The Culture War and the Coming Election". Pew Forum on Religion & Public Life. 
  2. ^ (Inggris) "Abortion and Rights of Terror Suspects Top Court Issues". Pew Forum on Religion & Public Life. 3 August 2005. 

© MMXXIII Rich X Search. We shall prevail. All rights reserved. Rich X Search